会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Update Kasus Ria Beauty, BPOM Telusuri Penggunaan Krim Anestesi dan Serum!

Update Kasus Ria Beauty, BPOM Telusuri Penggunaan Krim Anestesi dan Serum

时间:2025-06-08 10:13:18 来源:quickq最新的充值流程 作者:休闲 阅读:125次

JAKARTA,quickq手机安卓下载 DISWAY.ID -Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menelusuri penggunaan krim anestesi dan serum dalam kasus Ria Beauty. 

Deputi 4 Bidang Penindakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Irjen Pol Tubagus Ade Hidayat mengungkapkan kabar terbaru terkait penindakan penggunaan krim berbahaya yang beredar di masyarakat, termasuk pada kasus Ria Beauty.

Update Kasus Ria Beauty, BPOM Telusuri Penggunaan Krim Anestesi dan Serum

Update Kasus Ria Beauty, BPOM Telusuri Penggunaan Krim Anestesi dan Serum

"Saat ini kan sedang ditangani oleh Polda Metro Jaya, yang klinik (Ria Beauty) ini. Kalau perkara kosmetik yang kebetulan ada tetap kita tindak," kata Tubagus ditemui di Kejaksaan Agung, Jakarta, 11 Desember 2024.

Update Kasus Ria Beauty, BPOM Telusuri Penggunaan Krim Anestesi dan Serum

BACA JUGA:BPOM- Kemenkes Telusuri Alat Derma Roller dan Kosmetik yang Digunakan Ria Beauty

Update Kasus Ria Beauty, BPOM Telusuri Penggunaan Krim Anestesi dan Serum

Ia mengungkapkan bahwa dalam satu tahun ini jumlah perkara yang ditangani pihaknya sebanyak 262 perkara.

"Semua berjalan dengan baik, ditangani oleh pusat maupun yang ditangani oleh balai-balai atau balai besar atau balai yang ada di wilayah."

Kemudian terkait penggunaan krim yang juga digunakan Ria Beauty ini, pihaknya berfokus pada krim yang saat ini digunakan.

BACA JUGA:Buntut Klinik Tak Berizin, Polda Metro Buka Layanan Pengaduan Korban Ria Beauty

Mengingat klinik yang dijalankan oleh Sarjana Perikanan tersebut telah berjalan selama tujuh tahun, tepatnya sejak 2017 lalu di Malang.

"Kalau krim-krim yang ada sudah berjalan berapa tahun tidak bisa dipastikan krim yang tahun lalu akan sama dengan krim yang saat ini. Penyidikan itu mengarahkan kepada perbuatan yang terjadi pada saat ini, yang krimnya ada, sehingga datanya bisa jadi pembeda," paparnya.

Nantinya barang bukti akan diidentifikasi terkait adanya izin edar maupun kandungan bahannya.

BACA JUGA:Owner Ria Beauty Lulusan Sarjana Perikanan, Kok Nekat Buka Praktek Kecantikan?

"Ada yang tidak ada izin edarnya, itu pun jadi pidana. Ada yang mengandung bahan berbahaya, itu pun menjadi pidana."

"Apakah yang lalu bisa disamakan dengan yang sekarang? Belum ada yang bisa memastikan bahannya, tetapi produk, pekerjaan yang sekarang ini adalah yang saat ini ada."

  • 1
  • 2
  • »

(责任编辑:百科)

相关内容
  • Nawawi Pomolango Pamitan Jelang Sertijab Pimpinan KPK: Mohon Maaf Ya!
  • Buset! Bentjok Ketahuan Punya Apartemen Nyaris 100 Unit, Kejagung Langsung Sita
  • Mengapa Harus Puasa Dulu Sebelum Medical Check Up?
  • Kasus Positif Naik 5.325, Jakarta Paling Banyak dan Sultra Paling Sedikit
  • Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh: Arab, Latin, dan Terjemahannya
  • Gempa Magnitudo 3,1 di Tambolaka NTT Hari Ini 22 Mei 2024
  • Awal Juni 2025, Harga Emas Antam Tampak Betah di Level Rp1.888.000 per Gram
  • Skytanic, Pesawat Sepanjang Lapangan Bola Siap Lepas Landas 2030
推荐内容
  • Meningkat, Polri Selesaikan 21.063 Kasus Lewat Restorative Justice
  • Dupoin Resmi Terdaftar di OJK, Trading Jadi Lebih Aman
  • Dupoin Resmi Terdaftar di OJK, Trading Jadi Lebih Aman
  • Daftar 3 Bandara Kembali Berstatus Internasional di Indonesia
  • Mau Liburan ke Turki dan Salat di Hagia Sophia? Kini Dikenakan Tarif
  • Kasus Positif Naik 5.325, Jakarta Paling Banyak dan Sultra Paling Sedikit